Jumat, 05 Maret 2010

Analisis Kredit 5C (Bagian III)

Capital
Capital adalah kondisi keuangan/komposisi permodalan sendiri yang dimiliki oleh nasabah. Dalam kredit konsumsi atau kredit investasi, hal ini bisa diindikasikan dengan besarnya self financing composition (besarnya pembiayaan sendiri) atas nilai investasi yang dimiliki.
Analisis menganai hal ini dimaksudkan untuk :
  • Meneliti kesehatan kondisi keuangan calon debitur.
  • Menilai komitmen nasabah dalam menjalankan usahanya.
  • Meneliti dan menilai pola konsumsi atau pengelolaan finansial calon debitur.
  • Meneliti dan menilai apakah calon debitur memiliki kekayaan yang bisa dijadikan sumber pembayaran ke dua.
Hal-hal yang bisa dijadikan sebagai indikator untuk menilai kondisi kesehatan keuangan calon debitur adalah sbb:
1. Struktur Permodalan
2. Past Earnings
3. Besarnya Downpayment (uang muka).

Untuk dapat melakukan penilaian atas hal-hal tersebut di atas, paling tidak bank memerlukan data-data sbb:
1. Rekening Tabungan/Giro; untuk menilai konsistensi rata-rata saldo pengendapan nasabah. Rata-rata saldo pengendapan nasabah dapat mengindikasikan apakah nasabah memiliki pengelolaan keuangan yang bagus. Apakah pola mkonsumsinya dikelola dengan baik sehingga ada porsi-porsi yang cukup untuk investasi, saving dan pembelanjaannya.
2. Neraca Keuangan; untuk menilai kesehatan keuangan nasabah. Dari neraca keuangan, bank dapat mengevaluasi rasio-rasio yang menjadi indikator kesehatan keuangan perusahaan calon debiturnya. Beberapa rasio yang cukup penting untuk menilai hal ini diantaranya adalah Rasio Likuiditas dan Rasio Leverage.
3. % Downpayment. Besarnya DP megindikasikan seberapa besar komitmen nasabah. Semakin besar DP menunjukkan nasabah memiliki komitmen yang lebih besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar